Gubernur Jawa Timur Soekarwo memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan provinsi ini disegala bidang. Bukan melulu sektor perekonomian,bidang seni,budaya,dan pariwisata juga mendapat perhatian penuh.
    Jawa Timur yang luas mencapai 47.992 kilometer persegi dan terbagi menjadi 38 daerah tingkat dua memiliki potensi besar untuk menjadi daerah wisata,sebab dikota memiliki ciri khas tersndiri yang menarik turis, entah itu berupa daerah wisata, kesenian, maupun hasil-hasil kerajianannya. Karena itu , upaya pak Karwo untuk memoles Jatim menjadi provinsi wisata sebenarnya sangat beralasan. (dikutip: Jawa Pos hal.18 30 juli 2013) /Preo.

Sebagai contoh kota kecil seperti madiun yang sangat terkenal dengan pecelnya (makanan khas madiun), pecel adalah identitas madiun dimana orang yang mendengar kata pecel pasti pikirannya Madiun. ada juga Brem (jajanan Khas madiun) yang sebagian besar diproduksi di desa Kaliabu Kabupaten Madiun,atau lebih dekat dengan kota caruban, brem adalah jajanan khas madiun yg terbuat dari ketan yang di fermentasikan, ada juga Batik Kenongo yang baru-baru ini menjadi sorotan pemerintah provinsi Jawa timur yang dimana batik kenongo mempunyai khas tersendiri yaitu dengan corak bunga kenongo, sesuai dengan namannya batik kenongo juga diproduksi di Kenongo rejo yang konon desa ini banyak sekali ditumbuhi pohon kenanga atau desa Kenongo Rejo kecamatan Pilangkenceng Madiun,  Tak hanya itu Gubernur Jawa Timur beserta istrinya juga sempat mengunjungi tempat produksinya langsung. yang berlanjut menjadi agenda pemerintah untuk pengembangan kerajinan daerah, disisi lain daerah Kenongo rejo juga memiliki banyak potensi lain, masyarakat yang banyak menyukai seni batik adalah modal kenongorejo membangun kerajinan batik di daerah itu. yang saat sudah merambah kedunia pendidikan dengan memberikan modul kesenian batik kepada sekolah-sekolah daerah madiun. dengan harapan kesenian batik tetap akan lestari.

Sebenarnya ada lebih banyak lagi potensi yang dapat di gali di desa ini, karena secara geografis desa kenongo rejo juga termasuk desa yang subur, itu terbukti dengan kawasan persawahan yang begitu hijau saat musim padi, juga saluran irigasi yang lumayan bagus. demikian juga SDM yang sangat bersemangat membangun desa mereka agar tetap lestari, dan masih banyak juga yang perlu disoroti oleh pemerintah termasuk pemuda desa yang kreatif,pembangunan organisasi sosial seperti Karang Taruna yang sebenarnya perlu dampingan dari pemerintah.

Program Pembangunan desa percontohan untuk menjadikan setiap dusun kalau perlu bisa menjadi tempat wisata untuk masyarakat itu sendiri tentunya.



0 komentar
Daftar tempat wisata di Bali yang cocok sebagai objek wisata anda.

     Siapa sih yang tak kenal dengan Bali, sebuah pulau yang dikenal sebagai pulau dewata ini banyak sekali diminati oleh wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal. Daya tarik bali terletak dari budaya leluhur mereka yang masih terjaga hingga kini. Selain kebudayaannya, panorama di Bali menjadi magnet bagi para wisatawan.

Saat musim liburan, banyak sekali para wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan mereka di bali. Namun, kadang kala mereka bingung menemukan tempat tujuan wisata di pulau dewata tersebut. Banyak sekali tempat wisata di Bali yang mungkin masih belum populer seperti, Kuta, Sanur, dan sebagainya.

Maka dari itu, kali ini Portal Mint akan berbagi tempat wisata di Bali, yang perlu anda ketahui untuk dijadikan destinasi tempat wisata selanjutnya, berikut ini daftarnya:

1. Pantai KUTA
pantai kuta bali
Pantai yang terletak di Kuta Bali ini konon memiliki pemandangan Sunset terbaik di dunia, telah jadi temapt wisata sejak tahun 70-an. Banyak wisatawan manca negara berwisata disini. Pantai Kuta berlokasi di Kabupaten Badung, sekitar 1,5 km dari Bandara Ngurah Rai ditempuh sekitar 5 menit sementara dari kota Denpasar, bisa ditempuh  20.

2. Pantai Dreamland
pantai dreamland bali
Pantai indah ini dikelilingi tebing-tebing tinggi serta terdapat batu karang yang cukup besar di sekitar pantai. Lokasi pantai Dreamland cukup terpencil, berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort) yang bisa ditempuh kurang lebih 30 menit dari pantai Kuta.

3. Pantai Sanur
pantai sanur
Pantai ini merupakan surganya para peselancar (Surfing), obak pantai ini sangat cocok, tak heran para wisatawan asing menyukai tempat ini. Lokasinya berada di sebelah timur kota Denpasar. Tak jauh dari Pantai Sanur bisa di jumpai tempat wisata selam dan snorkeling. Lokasi selam tersebut dapat sangat cocok bagi para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Jika pantai Kuta terkenal sengan Sunsetnya maka Pantai Sanur terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya, sehingga dijuluki Sunrise beach.

4. Pantai Legian
pantai legian
Pantai ini berlokasi tak jauh dari pantai Kuta, tepatnya disebelah utaranya. Wisatawan asing menjuluki pantai ini dengan sebutan Legian Beach In Indonesia. Bahkan banyak majalah tour and travel dunia menyebutkan “Indonesia travel” sebagai pantai yang wajib hukumnya untuk dikunjungi saat berlibur di Indonesia, tentunya selain pantai Kuta.

5. Tanah Lot
tanah lot
Tanah Lot sudah sangat dikenal sebagai objek wisata populer di bali. Lokasinya berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dari kota Tabana jaraknya cukup lumayan sekitar 13 km ke arah barat. Sementara jika kita dari Airport Ngurah Rai hanya membutuhkan waktu  kurang lebih 1 jam jika tak tehambat macet.

6. Pantai Seminyak
pantai seminyak
Pantai seminyak juga dikenal dengan sebutan Pantai Dhyanapura, dikenal memiliki pasir yang sangat lembut dan landai. Berlokasi dikawasan desa Seminyak kecamatan kuta kabupaten Badung. Para wisatawan tidak perlu khawatir tentang penginapan, di area pantai ini terdapat banyak restorant, hotel maupun villa. Pantai ini juga bersebelahan dengan pantai double six.

7. Pantai Lovina
pantai lovina
Pantai Lovina ini berlokasi di Bali utara, yaitu 10 km ke arah barat Kota Singaraja. Berada di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali. sehingga tempat ini lebih dikenal dengan sebutan obyek wisata Kalibukbuk. Di pantai Lovina ini terkenal dengan pertunjukan lumba-lumba liar di tengah laut dan terdapat ratusan lumba-lumba. Agar dapat menyaksikannya, wisatawan harus berangkat ke tengah laut sebelum matahari terbit. Biasanya lumba–lumba tersebut baru akan bermunculan antara jam 6 hingga jam 8 pagi.

8. Tampak Siring
Tampak Siring, sebenarnya adalah sebuah nama desa di kabupaten Gianyar. Tampak Siring juga dikenal dengan sebutan Tirta Empul. Nama tersebut di ambil dari sebuah pura yang terletak di desa Tampak Siring, pura itulah yang menjadi magnet bagi para wisatawan asing maupun lokal.

9. Bedugul
Saat berwisata ke kebun raya Bedugul, wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan danau. Lokasi Bedugul terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Agar sampai kesana maka wisatawan harus menempuh jarak sekitar 62,6 km dari Bandara Ngurah Rai. Jika dari Kota Singaraja sekitar 40 km lewat perjalanan darat.

10. GWK (Garuda Wisnu Kencana)
GWK merupakan singkatan dari Garuda Wisnu Kencana. GWK sendiri merupakan simbol berupa patung dewa Wisnu yang berdiri tegak di bukit Unggasan dengan ketinggian 20 meter. Para wisatawan akan dimanajkan dengan pemandangan saat matahari terbit dan matahari terbenam.

11.  Kintamani
Kintamani sangat terkenal di kalangan wisatawan asing maupun lokal. Tempat wisata ini menawarkan pemandangan perbukitan dengan udara segar dan suhu udara berkisar 18 derajat celcius, menyerupai wisata Bedugul. Magnet utama objek wisata ini adalah pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur yang sangat indah. Kintamani berlokasi di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

12. Pura Uluwatu
Tempat wisata ini terletak di atas sebuah bukit karang, berada di ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut. Bagi wisatawan yang berkunjung ke pura ini akan dimanjakan dengan pemandangan luasnya hamparan Samudra India dengan ombak yang indah. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam (Sunset). Bukan hanya itu, wisatawan juga akan disuguhi tari tradisional Bali, yaitu Tari Kecak Uluwatu. Tari ini dimainkan oleh 50-100 orang penari.

13. Art Centre
Art centre Bali merupakan sebutan lain dari Taman Budaya Bali. Tempat ini adalah komplek bangunan dan stage yang ditujukan untuk pementasan seni serta pengembangan seni Bali. 

14. Ubud
Ubud terletak di Kabupaten Gianyar, Kabupaten ini dikenal dengan seni, bisa dikatan sebagai pusat budaya seni lukis dan ukir di Bali. Lokasi Ubud jika ditempuh dari airport Denpasar berjarak kurang lebih 40 kilometer, kurang lebih sekitar 1,5 jam.

15. Nusa Dua
Tempat wisata yang satu ini terkenal dengan kemewahan dan sangat tertata rapi. Kebersihan di tempat ini sangat terjaga, bahkan pepohonan pun terpelihara dengan baik. Lokasinya terletak di bagian tenggara pulau Bali paling ujung, dan berjarak sekitar 40 kilometer dari kota Denpasar.


Daftar tempat wisata di bali lainya:

  • Jimbaran: Objek wisata pantai dan kuliner, berlokasi di Kabupaten Badung.
  • Gitgit: Menawarkan panorama air terjun dengan ketinggian 35 m. Lokasi di wilayah Buleleng - Buleleng, Bali.
  • Menjangan: Sebuah pulau tanpa penghuni yang sangat bagus untuk spot diving. Pulau Menjangan berada di wilayah Gerokgak - Buleleng, Bali
  • Tanjung Benoa: Pantai Tanjung Benoa juga memiliki pasir putih, terkenal sebagai water sport Bali. Lokasi Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.
  • New Kuta Green Park Pecatu:  Wahana baru untuk rekreasi air dengan konsep dan beberapa fasilitas, yang sebelumnya belum terdapat di Bali. Lokasi di Jalan Raya Uluwatu, Pecatu, Kuta Selatan, Badung.
  • Pasar Sukawati: Pasar Seni yang sangat terkenal sampai ke penjuru dunia, terletak di di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar.
  • Bali Safari Marine Park: Merupakan salah satu dari 3 kebun Binatang yang ada di Indonesia. Terletak di tiga desa di Kabupaten Gianyar Bali
  • Bali Bird Park:  Merupakan salah satu taman burung terbesar di Indonesia, berlokasi di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali.
  • Museum Bajra Sandhi: Museum Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi berada di pusat pemerintahan Bali di kawasan Renon, Denpasar.
  • Alas Kedaton: Merupakan obyek wisata alam berupa kawasan hutan lindung. Lokasi di kabupaten Tabanan.
  • Besakih: Merupakan Pura terbesar di Bali, lokasi di area Rendang , Kabupaten Karangasem.
  • Bukit Jambul: Pemandangan sawah-sawah bersiring, lokasinya tak jauh dari Gunung Agung yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Karangasem.
  • Batik Galuh: Pusat kerajinan batik di bali, Lokasinya di Br Tegehe, Desa Batubulan.
  • Goa Gajah: Pusat peninggalan sejarah Bali kuno, situs sejarah. Lokasi di area Bedulu , Kabupaten Gianyar.
  • Goa Lawa: Gua yang memiliki ribuan kelelawar, lokasi di Klungkung.
0 komentar
Titi Gantung yang lokasinya dekat dengan stasiun besar kereta api Medan, selain memiliki nilai sejarah, arsitekturnya yang khas dan unik. Selayaknya tidak harus hilang ditelan masa dibandingkan dengan banyak bangunan bernilai sejarah lainnya. “Titi Gantung” yang semula diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki, calon penumpang kereta api, mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan, antaranya “pasar malam” di Lapangan Merdeka. Semasa penjajahan Belanda, Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido.
“Pasar Malam” dulunya secara berkala sering diselenggarakan di Lapangan Merdeka, sebelum diaktifkannya Medan Fair di Jalan Jenderal Gatot Subroto semasa Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Marah Halim Harahap. “Pasar Malam” terakhir di Lapangan Merdeka yang bertajuk Pameran Pembangunan Sumatera Utara (Papemsu) diduga pada tahun 1964.
Bagian bawah bangunan “Titi Gantung” memiliki 2 pintu gerbang dan ruas jalan yang menghubungkan Jalan Veteran (dulunya Jalan Bali) dengan Jalan Pulau Pinang (sekarang). Hingga tahun 1950an ruas jalan melalui pintu gerbang tersebut, bila malam ketika kereta api, baik lokomotif dan gerbong tidak dioperasikan setelah “langsir” dan diparkirkan, bisa dilalui kendaraan dan pejalan kaki.
Sumber Google
BANGUNAN “Titi Gantung” dekat stasiun besar kereta api, selain bertembok kokoh, unik dan khas dengan cirri-ciri dilihat dari arah Jalan Pulau Pinang memiliki kelebaran 40 – 50 meter dengan tinggi bangunan antara 7 – 8 meter dari permukaan jalan. Selain bagian bawahnya berpintu gerbang (tertutup), terdapat jalan berjenjang (tangga) di sebelah kanan dan jalan mendaki berlapis aspal dari 2 arah.
Dari arah Jalan Veteran juga memiliki pintu gerbang dan kini berfungsi sebagai gudang, di sebelahnya dimanfaatkan untuk kedai kopi.Bagian sebelah kanan terdapat jalan berjenjang (tangga) dan di sebelah kiri satu ruas jalan mendaki. Kelebaran “Titi Gantung” terbuat dari besi kokoh dan bagian lantainya berlapis aspal melewati di atas jalur rel kereta api yang berada di bawahnya, terentang panjang 40 – 50 meter.
0 komentar
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan. Keberadaan menara ini dapat dikatakan sangat vital bagi masyarakat kota Medan. Bangunan ini didirikan pada tahun 1908, oleh pemerintah Belanda, sebagai tempat penampungan air bagi masyarakat Medan. Namun tidak semua masyarakat medan dapat memanfaatkan menara air tersebut, hanya golongan menengah keatas saja yang diperkenankan memanfaatkan menara air tersebut sebagai sumber penghasil air untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat golongan menengah kebawah masih menggunakan sumur-sumur untuk memenuhi kebutuhan air mereka sehari-hari.
Sumber :google
Selain sebagai pemasok air bagi warga sekitar, menara ini juga sebagai Landmark kota medan di jamannya. Pembangunan menara ini juga tidak lepas dari pembangunan perusahaan air milik pemerintah kolonial Belanda, dengan nama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih, yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Mungkin sekarang ini anda sering mendengar istilah “ air ledeng” dan “air bersih”, kedua istilah diatas memang berasal dari bahasa belanda, leiding dan ajer beresih. Karena saking lamanya jaman penjajahan belanda, bahasa yang digunakan masyarakat menjadi campur dengan bahasa Belanda. Bahkan sampai sekarang, istilah tersebut sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Letaknya yang strategis, memudahkan akses transportasi ke menara air tersebut. Menara Air Tirtanadi sekarang telah resmi menjadi milik PDAM Tirtanadi, letaknya di persimpangan Jl. Sisingamangaraja 1, tidak jauh dari Soeichi International Hotel. Bahkan dari kejauhan menara yang memiliki tinggi 42 meter dan berat mencapai 330 ton ini dapat kelihatan. PDAM Tirtanadi juga menyediakan air minum yang dapat langsung diminum oleh masyarakat yang sedang melintas di sekitar kawasan tersebut.
Arsitek Menara
Selain gaya arsitek bangunannya yang unik, menara ini juga menyimpan sejarah dari jaman kolonial Belanda, hingga sekarang. Menara air ini telah mengalami beberapa renovasi, dan pergantian kepemilikan. Beberapa bangunan yang sangat dekat dengan menara, menjadikan menara ini bukan lagi sebagai Landmark kota Medan sekarang ini, karena terlalu padat rumah yang berada di sekitar area menara. Namun objek wisata yang satu ini masih berdiri kokoh, dan dimanfaatkan oleh masyarakat Medan untuk memenuhi kebutuhan air mereka, dan juga sebagai ikon kota medan hingga sekarang.
Cara menuju lokasi : dari Lapangan Merdeka, naik betor turun di depan Istana Maimun atau turun depan Taman Sri Deli, dengan tarif sekitar Rp. 10.000
 Sumber: wikipedia
0 komentar
 Air Terjun Lae Une. Berada di Kecupak, sekitar 7 Km dari Kota Salak ibu kota Kabupaten Pakpak Bharat. Jika suatu hari anda berkunjung ke Salak, jangan lupa untuk singgah ke tempat ini. Air terjun ini cukup terkenal sebagai objek wisata lokal di Kabupaten Pakpak Bharat.
Air Terjun Lae Une
Air Terjun Lae Une
Kabupaten Pakpak Bharat mulai membenahi pembangunan objek wisata air terjun lae une. Saat ini jalan menuju lokasi telah dibangun, kendaraan roda dua dan empat telah bisa masuk sampai ke tepian sungai. Selain itu pondok-pondok sederhana tempat beristirahat santai sambil menikmati pemandangan Lae Une telah dibangun. Masih sederhana tapi cukup menyenangkan.
Air Terjun Lae Une
sumber :Google
Sampai saat ini pengunjung bebas masuk ke lokasi Lae Une tanpa dikenakan pungutan retribusi. Keindahan Air Terjun Lae Une, walau belum mendapat penataan dan fasilitas yang memadai mampu mengundang kekaguman setiap orang yang melihatnya. kesejukanya dapat membuat orang terelena berlama lama di lae une,bahkan tanpa mandi merupakan sebuah kerugian yang besar apa bila berkunjung objek wisata ini.

Keindahanya membuat kita lupa kalo punya hutang. alangkah indahnya ciptaan tuhan, khususnya lae une yang diberikan kepada manusai, agar manusia selalu ingat kepada sang pencipta.Jika telah berkunjung ke tempat ini, kunjungi juga objek wisata lain di kabupaten Pakpak Bharat seperti Air Terjun Simbilulu, Delleng Simpon dan Eluh Bru Tinambunen. Jarak antara tempat wisata ini tidak terlalu jauh, dalam satu hari anda bisa mengunjunginya. Sumber Link
0 komentar
Danau Kerinci merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi Jambi, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Kerinci. Danau ini memiliki luas wilayah 5000 m persegi dengan memiliki ketinggian 783 m.
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci.

Pemandangan di sekitar danau ini begitu menawan. Mata Anda tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang. Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir peninggalan masa megalit dari 2.000 tahun yang lalu.
Danau Kerinci terletak di kaki Gunung Raja dan merupakan danau vulkanik  seluas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 meter, dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut dan memiliki kelililing sepanjang 70 km. Secara administratif termasuk dalam Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau.
Danau Kerinci
Danau KerinciDanau Kerinci merupakan danau kedua terbesar di Sumatera. Keindahannya selalu dikaitkan dengan legenda yang ada di Kerinci. Adalah Calupat dan Calungga dua bersaudara kembar yatim piatu yang tinggal di kaki Gunung Kerinci. Mereka memiliki pusaka Merah Delima dan Batu Putih peninggalan orang tuanya. Suatu hari Calungga pergi berburu seorang diri, dalam perjalanan ia menemukan sebutir telur raksasa. Telur itu kemudian dibawa pulang untuk diperlihatkan kepada Calupat adiknya namun ternyata Calungga memutuskan untuk memakan telur itu seorang diri. Setelah menyantap telur raksasa, Calungga kehausan tetapi ternyata kehausan Calungga berbeda. Ia meminum air sungai sekitar Gunung Kerinci yang menyebabkan sungai menjadi kering. Tubuh Calungga lama-kelamaan berubah, memanjang dan memiliki sisik-sisik emas sebesar nyiru. Calungga berubah menjadi seekor naga raksasa dengan batu mustika merah delima di kepalanya. Untuk menguji kesaktiannya, Naga Calungga memohon kepada segala dewa di bumi sakti alam Kerinci agar dapat menggenangi lembah dengan air sehingga terbentuklah danau besar. Putaran tubuh naga tersebut membentuk sebuah danau yang sekarang disebut Danau Bento di kaki Gunung Kerinci.
Calupat adik Calungga tak kuasa hidup seorang diri, ia minta naga Calungga mengantarkannya ke perkampungan penduduk di sebelah Timur matahari terbit agar ia dapat hidup berdampingan dengan penduduk. Maka ditiup oleh sang naga sebuah muara dengan angin sakti yang sekarang ini menjadi sebuah sungai yang dinamai Sungai Muara Angin (Sungai Batang Merangin). Kemudian air menyusut karena terbawa arus naga Calungga yang menghilir ke Timur sehingga berobah menjadi sebuah lembah yang dinamai Renah Kerinci dan sebuah danau yaitu Danau Kerinci sekarang. Pada saat kedatangan mereka dihadapan penduduk sepanjang aliran sungai besar, Calupat duduk di atas kepala naga. Maka penduduk saat itu juga langsung menobatkan Calupat sebagai raja yang bergelar Sang Hyang Jaya Naga.
Kabupaten Kerinci memiliki beragam kesenian daerah bernuansa Islami yang ditopang kelompok-kelompok seni tersebar di berbagai daerah perdesaan. Pertunjukan kesenian daerah umumnya dikaitkan dengan acara serimonial seperti pernikahan, menyambut kelahiran seorang bayi, peresmian rumah tempat tinggal, acara sunatan anak laki-laki, dan bentuk acara lainnya.
 (sumber: wikipedia,google,indonesia travel)
0 komentar
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di seFort de Kock, kini Bukittinggi
kitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama


Benteng Fort de Kock digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837 .Semasa pemerintahan Be­lan­da, Bukittinggi dijadikan sebagai salah satu pusat peme­rintahan, kota ini disebut sebagai Gemetelyk Resort pada tahun 1828. Sejak tahun 1825 pemerintah Kolonial Belan­da telah mendirikan sebuah benteng di kota ini sebagai tempat pertahanan, yang hingga kini para wisatawan dapat melihat langsung benteng tersebut yaitu Fort de Kock. Selain itu, kota ini tak hanya dijadikan sebagai pusat peme­rintahan dan tempat pertahanan bagi pemerintah kolonial Belanda, namun juga dijadikan sebagai tempat peristirahatan para opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.
Fort de Kock juga diba­ngun sebagai lambang bahwa Kolonial Belanda telah berhasil menduduki daerah di Sumatera Barat. Benteng tersebut meru­pakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan Belanda terhadap wilayah Bukittinggi, Agam, dan Pasaman. Belanda memang cerdik untuk menduduki Su­ma­tera Barat, mereka meman­faatkan konflik intern saat itu, yaitu konflik yang terjadi antara kelompok adat dan kelompok agama. Bahkan Belanda sendiri ikut membantu kelompok adat, guna menekan kelompok aga­ma selama Perang Paderi yang berlangsung 1821 hingga tahun 1837.
Belanda yang membantu kaum adat melahirkan sebuah kesepakatan bahwa Belanda diperbolehkan membangun basis pertahan militer yang dibangun Kaptain Bauer di puncak Bukit Jirek Hill, yang kemudian diberi nama Fort de Kock.
Setelah membangun di Bukit Jirek, Pemerintah Kolo­nial Belanda pun melanjutkan rencananyamengambil alih beberapa bukit lagi seperti Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cubadak Bungkuak, dan Bukit Malam­bung. Di daerah tersebut juga dibangun gedung perkantoran, rumah dinas pemerintah, kom­pleks pemakaman, pasar, sarana transportasi, sekolah juga tempat rekreasi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Kolonial Belanda tersebut dalam istilah Minangkabau dikenal dengan “tajua nagari ka Bulando” yang berarti Terjual negeri pada Belanda. Di masa itu memang, Kolonial Belanda menguasai 75 persen wilayah dari lima desa yang dijadikan pusat perdagangan.
0 komentar
Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.  

link sumber foto
Sejarah pembangunan
Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan Masjid Raya Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H). Keseluruhan pembangunan rampung pada tanggal 10 September 1909 (25 Sya‘ban 1329 H) sekaligus digunakan ditandai dengan pelaksanaan sholat Jum’at pertama di masjid ini. keseluruhan pembangunannya menghabiskan dana sebesar satu juta Gulden. Sultan memang sengaja membangun mesjid kerajaan ini dengan megah, karena menurut prinsipnya hal itu lebih utama ketimbang kemegahan istananya sendiri, Istana Maimun. Pendanaan pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh Sultan, namun konon Tjong A Fie, tokoh kota medan dari etnis Thionghoa yang sejaman dengan Sultan Ma’mun Al Rasyd turut berkontribusi mendanai pembangunan masjid ini.

Arsitektural
 Pada awalnya Masjid Raya Al Mashun di rancang oleh Arsitek Belanda Van Erp yang juga merancang istana Maimun, namun kemudian proses-nya dikerjakan oleh JA Tingdeman. Van Erp ketika itu dipanggil ke pulau Jawa oleh pemerintah Hindia Belanda untuk bergabung dalam proses restorasi candi Borobudur di Jawa Tengah. Sebagian bahan bangunan diimpor antara lain: marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia, Jerman dan kaca patri dari Cina dan lampu gantung langsung dari Prancis.
sumber Foto
JA Tingdeman, sang arsitek merancang masjid ini dengan denah simetris segi delapan dalam corak bangunan campuran Maroko, Eropa dan Melayu dan Timur Tengah. Denah yang persegi delapan ini menghasilkan ruang bagian dalam yang unik tidak seperti masjid masjid kebanyakan. Di ke empat penjuru masjid masing masing diberi beranda dengan atap tinggi berkubah warna hitam, melengkapi kubah utama di atap bangunan utama masjid. Masing masing beranda dilengkapi dengan pintu utama dan tangga hubung antara pelataran dengan lantai utama masjid yang ditinggikan, kecuali bangunan beranda di sisi mihrab.
Bangunan masjidnya terbagi menjadi ruang utama, tempat wudhu, gerbang masuk dan menara. Ruang utama, tempat sholat, berbentuk segi delapan tidak sama sisi. Pada sisi berhadapan lebih kecil, terdapat ‘beranda’ serambi kecil yang menempel dan menjorok keluar. Jendela-jendela yang mengelilingi pintu beranda terbuat dari kayu dengan kaca-kaca patri yang sangat berharga, sisa peninggalan art nouveau periode 1890-1914, yang dipadu dengan kesenian Islam. Seluruh ornamentasi di dalam mesjid baik di dinding, plafon, tiang-tiang, dan permukaan lengkungan yang kaya dengan hiasan bunga dan tumbuh-tumbuhan. di depan masing-masing beranda terdapat tangga. Kemudian, segi delapan tadi, pada bagian luarnya tampil dengan empat gang pada keempat sisinya, yang mengelilingi ruang sholat utama.
Gang-gang ini punya deretan jendela-jendela tak berdaun yang berbentuk lengkungan-lengkungan yang berdiri di atas balok. Baik beranda dan jendela-jendela lengkung itu mengingatkan disain bangunan kerajaan-kerajaan Islam di Spanyol pada Abad Pertengahan. Sedangkan kubah mesjid mengikuti model Turki, dengan bentuk yang patah-patah bersegi delapan. Kubah utama dikitari empat kubah lain di atas masing-masing beranda, dengan ukuran yang lebih kecil. Bentuk kubahnya mengingatkan kita pada Mesjid Raya Banda Aceh. Di bagian dalam masjid, terdapat delapan pilar utama berdiameter 0,60 m yang menjulang tinggi untuk menyangga kubah utama pada bagian tengah. Adapun mihrab terbuat dari marmer dengan atap kubah runcing. Gerbang mesjid ini berbentuk bujur sangkar beratap datar. Sedangkan menara mesjid berhias paduan antara Mesir, Iran dan Arab.

sumber: wikipedia


0 komentar

Istana Maimun Medan

0 komentar
PANTAI KUTA


Sumber : Google
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Tiket Masuk Untuk tiket masuk ke pantai Kuta tidak dikenakan biaya. Tetapi jika Anda datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, maka Anda harus membayar biaya parkir sebesar Rp. 5.000,- per kendaraan.

Akses

Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Pantai Kuta. Transportasi yang dapat digumakan yaitu, taksi, kendaraan pribadi atau bus. Jika menggunakan bus, akan berhenti di Central Parkir Kuta. Dari sini, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju pantai dengan transportasi umum, dengan tarif Rp. 10.000,-.

Sumber : Wikipedia
0 komentar